Faisal Basri RI Tak Dapat Medali dengan Ekonomi 707 Persen

Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonom Senior Faisal Basri angkat bicara soal pertumbuhan ekonomi 7,07 persen sepanjang kuartal II 2021. Ia mengibaratkan pertumbuhan ekonomi RI seperti olimpiade, Indonesia tidak mendapat medali dengan capaian tersebut.

"Jadi, tidak mendapatkan medali, berlari sih, tapi tidak cukup cepat," ujarnya dalam acara Jalan Terjal RI Keluar dari Resesi yang disiarkan CNN TV, Jumat (6/8).

Menurutnya, kecepatan pemulihan ekonomi Indonesia termasuk yang paling lambat apabila dibandingkan dengan sejumlah negara lain yang juga mengalami resesi ekonomi akibat pandemi.


Ambil contoh, Singapura, Uni Eropa, dan Filipina memiliki kemampuan pulih dari resesi lebih cepat lantaran mereka melakukan pengetatan dengan tegas di awal pandemi.

Lewat strategi tegas itu, lanjutnya, negara-negara tersebut dipastikan menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari tahun lalu. Sedangkan Indonesia, masih harus bersabar.

"Negara-negara yang lebih sigap menangani krisis, memang awalnya pahit sekali, pertumbuhan merosot double digit belasan persen, namun pemulihannya luar biasa," imbuhnya.

Karenanya, ia memberikan catatan pada pemerintah untuk memaksimalkan belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) demi membantu ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan mengganti proses penyaluran bantuan sosial menjadi non tunai.

"Berarti kan masyarakat butuh bantuan yang lebih besar. Oleh karena itu, please kapoklah, sadarlah, tobatlah, jangan kasih sembako rakyat itu, kasih uang, kok ini masih hobi saja ya. Itu 15 persen-20 persen hilang. Untuk packing, logistik, untuk panitia, untuk macam-macam," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR Misbakhun menilai capaian itu menjadi sinyal awal bagi pasar, masyarakat, dan pemerintah sendiri bahwa upaya pemulihan ekonomi sudah berada dalam jalur yang benar.

"Ini membangun kepercayaan bagi pengambil kebijakan di pemerintah bahwa arah kebijakan yang diambil itu berada pada jalur yang benar, itu yang harus kita apresiasi," katanya.

Menurutnya, setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga cara keluar dari jeratan resesi ekonomi pun tidak bisa disamaratakan.

Bila dibandingkan secara kuartalan maupun tahunan, pertumbuhan ini lebih tinggi dari minus 0,74 persen pada kuartal I 2021 dan minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.

Sementara secara akumulatif, maka pertumbuhan ekonomi RI sebesar 3,1 persen pada semester I 2021 dari semester I 2020.

Berdasarkan nominal, Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp2.772,8 triliun pada kuartal II 2021. Sementara Angka Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp4.175,8 triliun pada periode yang sama.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/bir)

0 Response to "Faisal Basri RI Tak Dapat Medali dengan Ekonomi 707 Persen"

Post a Comment