Harga Grosir Melesat Wall Street Dibuka di Jalur Merah
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terkapar pada pembukaan perdagangan Rabu (9/11/2021), menyusul rilis harga grosir di sektor ritel Negara Adidaya tersebut yang menunjukkan penguatan.
Indeks harga grosir per Oktober melesat 8,6% secara tahunan, menjadi rekor tertinggi dalam 11 tahun terakhir, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 43 poin (-0,1%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 10 menit memburuk menjadi 100,6 poin (-0,28%) ke 36.331,61. S&P 500 turun 6,3 poin (-0,13%) ke 4.695,4. Nasdaq susut 20,8 poin (-0,13%) ke 15,961,57.
Reli saham GE memimpin, yakni sebesar 6% di pembukaan setelah perseroan mengumumkan rencana memecah diri menjadi tiga perusahaan yang fokus pada penerbangan, layanan kesehatan, dan energi.
Saham NVIDIA melompat 4% di sesi awal perdagangan setelah perseroan menyatakan akan bergabung dengan perusahaan pengembang sensor kemudi otomatis yang bakal diterapkan secara aman untuk publik secepatnya pada tahun 2024.
Kabar bagus datang dari indikator inflasi, di mana indeks harga produsen (producer price index/PPI) naik 0,6% secara bulanan, atau sesuai dengan ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones. Indeks harga konsumen baru akan dirilis pada Rabu depan, dan diperkirakan naik 0,6% secara bulanan.
Kemarin, indeks bursa AS kompak menyentuh rekor tertinggi baru, di mana S&P 500 mencetak rekor tertinggi harian yang ke-64 setelah kemarin naik 0,09% ke atas level psikologis 4.700. Dow Jones lompat 104 poin menuju rekor tertinggi ke-44 sedangkan Nasdaq menguat 0,07% menjadi rekor tertinggi ke-11 hari berturut-turut atau terpanjang sejak Desember 2019.
Saham yang terkait infrastruktur kemarin mencetak reli setelah DPR AS meloloskan paket belanja infrastruktur. Indeks saham bahan material menjadi pengangkat indeks S&P, setelah melesat 1,23%, sementara indeks saham sektor industri mencetak rekor tertinggi baru.
"Diloloskannya paket infrastruktur tradisional menjadi kabar positif yang kuat bagi ekonomi dan pasar, karena seharusnya berujung pada pengembalian investasi [return on investment/ROI] positif," tutur Chris Zaccarelli, Direktur Investasi Independent Advisor Alliance, seperti dikutip CNBC International.
Pasar juga memantau rilis kinerja keuangan emiten. Sebanyak 459 perusahaan yang menjadi konstituen indeks S&P 500 telah merilis kinerja mereka per kuartal III-2021, dengan 81% di antaranya mencetak laba bersih di atas ekspektasi pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ags/ags)
0 Response to "Harga Grosir Melesat Wall Street Dibuka di Jalur Merah"
Post a Comment